JAKARTA — Grup Band Radja hingga saat ini masih mengalami trauma usai mendapat intimidasi hingga ancaman pembunuhan dari seseorang, setelah mereka tampil di Johor, Malaysia.
“Saat itu dia (pelaku) bicara dengan intonasi kencang dia maki tunjuk muka. kata-kata kasar itu sadis banget lah ya, kita menyebut kata itu biadap banget, memperlakukan kita macam bukan manusia,” ucap Ian saat ditemui di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa, (14/3/2023)
Bahkan Ian mengaku dia sangat trauma apabila bertemu dengan seseorang yang tampilan atau wajahnya mirip dengan pelaku dugaan ancaman pembunuhan.
“Trauma iya, khususnya kalau melihat orang seperti si pelaku atau masih ada kemiripan kayak dia (pelaku) pasti itu, tapi ya bukan membedakan ras ya maaf, ” ucapnya lagi.
Guna mengatasi traumanya tersebut, Ian sempat menjelaskan bahwa ia ditawari untuk pergi ke psikolog, namun sang vokalis mengaku untuk mengatasinya sendiri dengan santai.
“Kita coba dengan terapi kita aja, itu dulu kita coba bawa santai. Khususnya kami bertiga yang alami,” ucapnya.
Namun, meski sempat mengalami trauma karena mendapat dugaan ancaman pembunuhan, Ian tetap ingin tampil di Malaysia, karena sudah ada jadwal di Bulan Ramadhan nanti.
Karena itu, Ian berharap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Kementerian Luar Negeri bisa menjamin keamanannya.
“Kita sedikit lega karena LPSK akan mendorong kementrian luar negeri untuk memberikan perlindungan, semoga ini garansi keamanan bagi kami dan semoga kami bisa bertolak kembali ke Malaysia, nanti kami bakal berdiskusi ke internal juga supaya event pas bulan puasa nanti tak terkendala dan bisa tetap ke sana,” tutur Ian.
Pada penampilannya di Malaysia pada bulan Ramadhan nanti, Ian mengaku akan meminta pengawalan lebih untuk band Radja.
“Kayaknya itu secara otomatis harus ya (pengawalan ekstra) enggak cuma di Malaysia aja tapi semua, kita harus ada jelas keamanannya,” ujar dia.
https://www.youtube.com/@lbn2874
(***/Lbn)
Tidak ada komentar