BANDUNG – Program studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) FDK UIN SGD Bandung melaksanakan Seminar Training Islami Jurusan BKI dengan tema “Kompetensi Public Speaking bagi Mahasiswa BKI” di Aula FDK pada Selasa (18/10). Menurut Dr, Dudy Imanuddin Effendi, M. Ag (Kajur BKI), Public Speaking merupakan salah satu kompetensi keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh mahasiswa BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Keterampilan Public Speaking ini merupakan salah satu aspek kompetensi yang sudah dideskripsikan dalam Kurikulum BKI, yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam konteks memberikan layanan bimbingan, Konseling dan Penyuluhan Islam.
” Public Speaking merupakan salah satu kompetensi keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Keterampilan Public Speaking ini merupakan salah satu aspek kompetensi yang sudah dideskripsikan dalam Kurikulum BKI, yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam konteks memberikan layanan bimbingan, Konseling dan Penyuluhan Islam.” tutur Kajur BKI ini menjelaskan.
Jika menilik kepada Webster’s Thrid International Dictionary, terdapat dua pengertian mengenai public speaking, pertama “The art of process of making speeches in public” dan kedua “The art of effective oral communication with an audience. Dalam perspektif ini, maka public speaking merupakan bagian seni dari proses penyampaian pidato didepan publik dan seni ilmu komunikasi lisan secara efektif dengan melibatkan pendengar (audience). Dalam konteks inilah, kompetensi Public Speaking diperlukan untuk meningkatkan kwalitas kemampuan berkomunikasi para mahasiswa BKI saat mempraktekkan bimbingan konseling kelompok dan peyuluhan kepada masyarakat.
“Dengan dilaksanakannya seminar ini, diharapkan kompetensi Public Speaking dapat dipahami dan dipraktikkan oleh Mahasiswa BKI dalam menunjang efektivitas pelaksanaan tugas bimbingan, konseling dan penyuluhan Islam secara profesional. Sebagai seorang yang akan menjadi pembimbing, konselor dan penyuluh Islam menguasai kemampuan berbicara didepan publik adalah sebuah keharusan.” ungkap Dudi menegaskan.
Paling tidak, tambahnya lagi, terdapat beberapa manfaat mempelajari Public Speaking bagi mahasiswa BKI, yakni: 1) untuk menunjang karir yang akan digeluti nanti di bidang bimbingan, konseling dan penyuluhan Islam; 2) mampu menyampaikan pesan bimbingan, konseling dan penyuluhan secara efektif; 3) dapat menjadi pendukung dalam pencapaian target pelaksanaan bimbingan, konseling dan penyuluhan Islam; 4) dapat menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri; 5) mengarahkan kepada pribadi yang persuasi; 6) dapat mengembangkan leadershif.
Dalam seminar ini, trainer Fahmi Akbar telah menekankan perlunya strategi dan metode memulai berbicara didepan publik sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh para konselor dan penyuluh Islam dengan menghadirkan “WHY” atau alasan mengapa seorang konselor atau penyuluh perlu berbicara secara efektif. Efektif dalam arti audience bersedia mendengarkan dengan seksama karena alasan alasan, diantaranya: 1) Pembicara menawarkan sebuah solusi; 2) Pembicara memberikan sebuah cerita atau pesan yang menarik; 3) Pembicara menjanjikan sebuah impian, dan; 4) Pembicara memberikan kekuatan pengembangan diri yang positif. Pembimbing, konselor dan penuyuluh sebagai salah satu pembicara yang baik sekurang kurangnya harus memiliki: kredibilitas, kompetensi yang unggul, kompatible dalam sajian pesan, empati terhadap konseli, dan dinamis saat menyampaikan pesan.
Lebih jauhnya, seminar yang dihadiri juga oleh Dr. H. Aep Kusnwan, M.Ag, Ramdan Junaeni, M.Sos (dosen pengampu mata Kuliah Training Islam), H. Dede Lukman (sekjjur BKI), Anggit Garnita, M.Sos, Yessika Nurmasari, M.Pd, dan Sitta Resmiyanti, M.Pd (dosen BKI), ini diharapkan mampu membekali para mahasiswa BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan kompetensi Public Speaking, sebagaimana yang sudah diutarakan oleh Schreiber, Paul & Shibley dalam “This article describes the development, test, and factor analyses of the Public Speaking Competence Rubric (PSCR)”.
Adapun PSCR yang dimaksudakan yakni: 1) mampu mendesain topik yang berguna (Useful Topic) saat melakukan bimbingan, konseling dan penyuluhan; 2) Mampu mebuat pendahuluan yang menarik (Engaging Introduction); 3) mampu melakukan pengorganisasian pesan yang jelas (Clear organization); 4) mampu mengembangkan ide yang terdukung dengan baik (Well-supported ideas); 5) mampu membuat kesimpulan pada penutupan (Closure in conclusion); 6) Mampu menata bahasa yang jelas dan tajam (clear and vivid language); 7) mampu melakukan ekspresi vokal yang sesuai dengan isi pesan (suitable vocal expression); 8) mampu menampilkan sisi nonverbal yang sesuai isi pesan (corresponding nonverbals); 9) mampu beradaptasi dengan situasi audensi (adapted to the audience); 10) Mahir menggunakan alat bantu visual (adept use of visual aids), dan; 11) mampu melakukan persuasi yang meyakinkan (convincing persuasion). (Editor: Ridwan Mubarak)
Tidak ada komentar