HALBAR — Tumpukan sampah yang mengotori pusat Kota Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, membuat seorang warga berinisiatif mengangkut dan membuangnya di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai bentuk protes.
Keberadaan sampah itu diketahui sudah sejak Desember 2022 tidak diangkut pihak DLH Halmahera Barat.
setidaknya ada sembilan titik tumpukan sampah yang mengotori area Festival Teluk Jailolo (FTJ). Sampah tersebut terdiri dari sampah plastik, sayuran, hingga sampah rumah tangga.
“Katanya dua hari satu kali angkat. Ini sampah sudah dari bulan Desember hingga pergantian tahun tapi tidak diangkat,” ungkap warga Desa Guaemaadu, Hardi Djafar.
Menurut Hardi, sampah tersebut berasal dari pengunjung yang sering mendatangi lokasi FTJ. Namun, kata dia, pengunjung tak sepenuhnya salah sebab setiap kabupaten memiliki jasa kebersihan.
“Saya sudah pernah berkoordinasi berapa kali dengan Kabid Kebersihan namun sampai saat ini sampah belum diangkut. Apa perlu kita harus melaporkan dulu ke Bupati, baru sampah itu diangkat?” ujarnya.
Lantaran sudah beberapa pekan tidak diangkut DLH, Hardi pun mengambil langkah ekstrem dengan mengangkut sampah itu dam membawanya ke kantor DLH. Langkah ini merupakan bentuk protesnya atas pengelolaan sampah di Halbar.
“Karena sudah bau dan tidak diangkat-angkat, tadi pagi saya angkat dan antar sampah di kantor DLH,” katanya.
Ia menegaskan, DLH harus serius melihat kondisi sampah yang ada di seputaran Kota Jailolo. Sebab menurutnya, hal tersebut sangat mengganggu kenyamanan.
“Kabid Kebersihan tidak punya niatan baik, kalau Kabid Kebersihan hanya berorientasi proyek maka jadi kontraktor saja,” sindirnya.
Ia menambahkan, program Halbar Nyaman dan Halbar Sehat yang dicanangkan Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad tidak terlepas dari daerah yang bebas sampah. Untuk itu dia berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan lingkungan.“Halbar nyaman dan sehat itu harus daerah betul-betul bersih dari sampah,” pungkasnya.
https://www.youtube.com/@lidikbhayangkaranews3000
(***/Lbn)