Relawan TIK Kab. Bandung Gelar Kegiatan “Capacity Building & Scale Upgrading 2022”

KAB. BANDUNG: Relawan TIK Kabupaten Bandung menggelar kegiatan “Capacity Building & Scale Upgrading 2022” yang diperuntukan bagi para anggota aktif dan juga bakal calon anggota. Kegiatan ini dilaksanakan di Kopi Mage Soreang pada Minggu, 2 Januari 2022.

Dihadiri oleh salah satu perwakilan Diskominfo Kabupaten Bandung (Adhie Nur Indra), Ketua Relawan TIK Jawa Barat (Fajar Muharam), Bendahara Relawan TIK Jawa Barat (Meylani Pratiwi), Ketua Relawan TIK Kabupaten Bandung (Dudi Rustandi), serta Ridwan Rustandi dan Asep Suhendar selaku pemateri.

Kepala Dinas Kominfo, yang diwakili oleh Kepala Seksi IKP, Adhie Nur Indra, mengatakan bahwa sudah sejak lama RTIK bermitra dengan Diskominfo.

“Relawan TIK Kabupaten Bandung telah lama bermitra dengan Diskominfo, kegiatan kerelawanan ini harus terus digalakkan. Walaupun, RTIK tidak ada yang membayar, akan tetapi menurutnya, akan membuka peluang-peluang ke depannya.” Ujar penyuka multimedia ini.

Sedangkan Ketua Relawan TIK Kabupaten Bandung, memberikan alasan kenapa dilaksanakan Capacity Building dan Scale Upgrading untuk calon dan Anggota ini. Pertama, secara geografi, Kabupaten Bandung sangat luas sehingga membutuhkan tim yang banyak untuk menjangkau wilayah pengabdian.

“Kedua, penetrasi internet yang agressif membutuhkan pendampingan literasi kepada masyarakat. Hal ini, karena tidak sedikit masyarakat yang Ketika telah mampu mengakses internet, tiba-tiba dapat masalah misalnya terkena penipuan, atau data pribadinya disalahgunakan, atau justeru jadi kecanduan,” Ujar Dudi.

Menurut pria yang akrab disapa Abah Raka ini, Ketiga, bagi warga Cileunyi ini, yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan menjadi Relawan, sekaligus mengamalkan ilmu yang bermanfaat yang pahalanya tidak akan putus hingga kita meninggal nanti. Dan keempat, organisasi RTIK bersifat terbuka, sehingga harus lebih banyak orang yang bisa terlibat.

Ketua RTIK Jawa Barat, Fajar Muharam dalam pemaparan materinya mengatakan bahwa peranan relawan ini sangat penting di tengah arus digitalisasi.

“Relawan RTIK ini sebagai jembatan antara pemerintah dengan masyarakat, terlebih sekarang derasnya arus digitalisasi sangat kencang. Sedang masyarakat butuh sekali pembekalan edukasi yang sudah terverifikasi kebenarannya,” kata Fajar.

Dalam proses menyentuh hingga ke masyarakat, Fajar juga memberitahu bahwa RTIK ini berpedoman pada 4 pilar literasi digital yang harus dipegang teguh. Selain itu, tak bisa dipungkiri bahwa dalam prosesnya sering kali banyak tantangan yang harus dihadapi.

“Tantangan-tantangan itu selalu ada terlebih kita ini relawan, tetapi peluangnya pun juga banyak. Semua kembali ke hati, niat, dan tujuan. Berbicara tentang angka yang kita dapakan, sebenarnya tidak ada. Tetapi yang lebih mahal itu perihal berjejaring dengan orang-orang hebat,” terangnya.

Kerelawanan ini menurut Fajar itu berbicara tentang keresahan apa yang dimiliki, dari situ apa yang ingin dibenahi. Katanya, RTIK ini hadir untuk menampung para relawan yang ingin sama-sama belajar.

Lebih lanjut, Fajar menafsirkan tentang kesempatan di dunia ini. Katanya, “Semua bisa sukses, karena memiliki kesempatan belajar yang sama. Terlebih sekarang, Google teman setia orang-orang yang ingin tahu banyak hal. Orang-orang tersebut juga termasuk kerelawanan.”

Memasuki diskusi, Siti menanyakan perihal bagaimana caranya mengedukasi masyarakat dengan mengatasnamakan lembaga atau dengan kata lain RTIK.

Jawaban langsung dilayangkan Fajar, katanya, ”Kita harus menginisiasi masyarakat terlebih dahulu, berikan kebermanfaatan dari RTIK demi meningkatkan SDM di masyarakat tersebut,” jawabnya.

Dalam penutupnya, Fajar mengatakan, “Yang menurut kita kecil, belum tentu kecil untuk orang lain. Mari bersama-sama bersinergi demi untuk menebar kebermanfaatan bagi orang-orang di sekitar,” pungkasnya.***[Sherly/ Rimba Raya]

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *