JAKARTA—Ramalam Presiden RI Joko Widodo soal aksi demo menolak kenaikan harga BBM ternyata benar usai Pemerintah menaikna harga BBM jenis Petralite dan Petamax.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan akan ada bila mana Aksi demo yang digelar pada tanggal 6 September 2022 tidak didengar oleh Pemerintah dan Dpr maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjutan dengan mengusung isu aksi tolak harga kenaikan bbm, tolak omnibuslau dan naikan upah tahun 2023 sebesar 10 % sampai 13 %,”ujar Said.
Sementara itu Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat dalam hal ini juga menambahkan kebijakan Pemerintah dengan menaikan harga BBM Bersubsidi akan sangat memukul daya beli rakyat, memicu lonjakan inflasi dan juga sangat menganggu pertumbuhan ekonomi nasional, tugas Pemerintah adalah mensejahterakan rakyat bukan membebani rakyat apalagi mengeluh dengan rakyat,”ujarnya.
Mirah juga mengatakan kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM ditengah masyarakat yang belum pulih akibat pandemi covid 19 adalah bukti Pemerintah tidak peduli dengan masyarakat,padahal kata dia menurut amanat konstitusi UUD 1945 Pemerintah harus mensejahterakan rakyat, Mirah pun meminta kepada Pemerintah agar harus tetap memberikan subsidi kepada rakyat apalagi yang menyangkut soal hidup rakyat.
(***/LTH)