JAKARTA — Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap Christian Rudolf Tobing (36), pelaku kasus pembunuhan Icha (36) yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibuang ke Tol Becakayu, Jatibening, Bekasi.
“Subdit jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuhan berencana,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan saat Konferensi pers, Senin (24/10/2022).
konferensi pers dihadiri Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, dan Kasubdit Jatanras AKBP Indrawieny Panjiyoga.
Beberapa barang bukti juga ditampilkan, mulai dari troli warna merah. Troli itu merupakan alat yang digunakan Rudolf Tobing dalam membuang jasad Icha ke kolong Tol Becakayu, Bekasi. Di dalam troli warna merah itu, terdapat satu tas berukuran besar berwarna biru. Belum diketahui fungsi tas tersebut dalam pembunuhan Icha.
Barang bukti lain yang ikut ditampilkan penyidik berupa bantal. Rudolf diketahui menumpuk jasad Icha dengan bantal saat dimasukkan ke troli untuk mengelabui perhatian. Sejumlah barang bukti kartu kredit, handphone, laptop, dan uang tunai juga dihadirkan. Satu unit pistol mainan berwarna biru juga menjadi salah satu barang bukti yang ditampilkan penyidik.
Pembunuhan yang dilakukan Rudolf kepada Icha pada Senin (18/10) menyita perhatian publik. Icha dibunuh di salah satu kamar apartemen daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jasad Icha lalu dibungkus ke dalam plastik hitam. Tubuh korban kemudian dimasukkan ke troli dan ditumpuk bantal sebelum dibuang ke kolong Tol Becakayu, Bekasi. Mayat korban ditemukan warga pada Selasa (18/10). Di hari itu juga Rudolf berhasil ditangkap saat tengah menjual laptop milik Icha di daerah Pondok Gede.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menambahkan. Rudolf Tobing memiliki dua target pembunuhan lain usai membunuh Ade Yunia Rizabani (36). Awalnya target utama pembunuhanya adalah pria inisial H yang sebelumnya memiliki hubungan baik denganya. Hal itu itu diketahui berdasarkan pengakuan Rudolf sendiri.
“Ada calon target yang atas nama H ini merupakan dulunya kawan pelaku. Tapi ada berselisih paham sehingga bermusuhan dengan pelaku,” kata Hengki.
Menurut Hengki, kebencian Rudolf kepada H kian memuncak usai melihat target pembunuhan I, S, dan H kerap melakukan kegiatan bersama saat merayakan Natal. Lalu, H menjadi incaran pertama Rudolf untuk dibunuh.
“Pelaku merasa lebih sakit hati lagi dan berniat untuk menghabisi ketiganya,” ujar Hengki.
(***/Lbn)
Tidak ada komentar