PROBOLINGGO — Penemuan bayi gegerkan warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Pada Rabu (13/09/2023).
Aktivitas Sanento, 57 bersih-bersih makam Mbah Ma’mum di Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo terhenti. Ia dibuat kaget dengan temuan mayat bayi lelaki di kawasan makam.
Mayat bayi itu ditemukan Rabu (13/9) sekitar pukul 15.00. Sanento memang biasa membersihkan makam. Sebab, dia adalah juru kunci makam Mbah Ma’mum. Saat itu, setelah membersihkan makam, dia berniat mencuci tangan di sumur. Masih di area makam.
Saat itulah, dia melihat ada bungkusan putih berbentuk pocong. Awalnya, Sanento mengira itu adalah ulah iseng warga sekitar. Karena itu, dia pun tidak punya firasat apapun. Dengan santai, dia mendekati bungkusan itu. Lalu membuka talinya.
Namun, alangkah kagetnya dia. Saat dibuka, Sanento melihat kaki bayi. Sanento pun jadi takut. Dia cepat-cepat membungkus lagi kain putih itu.
Kemudian, dia memberitahu warga sekitar telah menemukan mayat bayi. Dia pun meminta tolong warga untuk memanggil Ketua RT setempat (RT 05/RW 07), Rusli, 47.
Rusli yang bekerja di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Probolinggo langsung pulang begitu mendapat telepon dari seorang warganya. Dia segera mendatangi Makam Mbah Ma’mum.
Saat itu, di makam sudah ada Lurah Jati, Babinsa, dan petugas Polsek Mayangan dengan ditemani Sanento. Mereka lantas membuka bungkusan kain putih itu untuk mengecek mayat bayi yang sempat dilihat Sanento.
Dipastikan, bayi itu laki-laki dan dalam kondisi sudah meninggal. Menurut Sanento, kondisi bayi sudah membiru. Tali pusarnya masih melekat. Lalu, di sampingnya ada ari-ari bayi.
Saat itu juga, mereka juga menemukan secarik kertas yang ada di bawah bungkusan. Kertas itu berisi tulisan permintaan tolong, “Tolong dimakamkan. Jangan diviralkan.”
Setelah melihat kondisi bayi, petugas pun membungkus lagi mayat bayi itu. Lantas petugas Polsek Mayangan bersama Tim Inafis yang juga datang ke lokasi, membawa mayat bayi itu ke Kamar Mayat RSUD dr Mohamad Saleh.
Di Kamar Mayat, petugas lantas melakukan visum luar. Mengecek kondisi fisik bayi. Bayi itu sendiri dibungkus beberapa helai kain kafan. Lalu bayi itu sendiri dibungkus selembar handuk merah.
Sementara itu, Plh Kapolsek Mayangan Iptu Sugeng Apriyanto menyebutkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih dalam. Tujuannya, untuk mengungkap penyebab kematian. Sekaligus jam berapa bayi itu meninggal.
“Nantinya kami juga akan mengumpulkan saksi-saksi. Sehingga bisa terungkap siapa yang membuang mayat bayi ini,” katanya.
Sanento sendiri memperkirakan, mayat bayi itu dibuang antara pukul 12.00 sampai 15.00. Sebab, saat adzan Duhur, bungkusan itu belum ada.
Saat itu dia sedang bersih-bersih seluruh lokasi makam. Begitu masuk adzan Duhur, Sanento lantas istirahat dan makan siang. Setelah itu, dia bersih-bersih lagi.
“Pas masuk azhar, saya berhenti bersih-bersih. Lalu cuci tangan di sumur. Kok pas ada bungkusan ini,” tuturnya.
Namun, dia tidak bisa memastikan siapa yang membuang bayi itu. Selama membersihkan makam, Sanento sendiri mengaku tidak melihat ada orang yang masuk ke area makam.
“Saya memang bersih-bersih rumput, selalu lihat ke bawah. Jadi dak perhatian pada lingkungan sekitar. Mungkin pas itu ada orang masuk dan membuang bungkusan itu,” tuturnya.
Makam Mbah Ma’mum sendiri memiliki beberapa pintu atau akses keluar masuk. Yaitu, dari depan dan dari belakang. Pintu depan dari arah Puskesmas Jati. Sementara pintu belakang tembus ke perkampungan.
Ketua RT Rusli menyebut, mayat bayi itu ditemukan sekitar pukul 15.00 oleh Sanento. “Warga menghubungi saya, katanya ada penemuan mayat bayi. Saya buru-buru pulang dari kantor. Lalu menghubungi Puskesmas Jati. Bapak Lurah dan Babinsa juga langsung meluncur ke lokasi. Alhamdulillah Polsek Mayangan dan tim Inafis juga tanggap dan langsung menuju ke lokasi,” kata Rusli.
Saat ini, menurut Rusli, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas Polsek Mayangan. Polsek meminta pihaknya untuk mendata atau menelusuri siapa kira-kira perempuan warga setempat yang hamil atau baru melahirkan.
“Tapi, setahu saya di sini, tidak ada warga yang hamil di luar nikah. Tapi, bagaimanapun, nanti kami data lagi,” tegasnya.
(***/Lbn)
Tidak ada komentar