PBTI Dukung Polri Bentuk Unit Latihan Taekwondo Yang Dibina Khusus Kepolisian

JAKARTA – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) mendukung gagasan setiap Polda, Polres hingga Polsek memiliki unit latihan khusus taekwondo yang dibina oleh institusi kepolisian.

Hal ini penting sebagai upaya institusi Polri dalam mendukung potensi sumber daya anggotanya untuk berprestasi di cabang olahraga asal Korea ini.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PBTI, Irjen Pol (Purn) Syafrizal Ahiar, SH, MH saat membacakan sambutan Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki pada acara pembukaan kejuaraan taekwondo Kapolri cup III di Swiss Bell hotel, Jakarta (25/2).

“Saya juga optimis jika program ini dijalankan, 20 ribu anggota kepolisian bisa bergabung untuk berlatih taekwondo. Dan dirinya yakin program ini akan didukung oleh pemerintah Korea Selatan. Dalam hal ini, Korean Culture yang selama ini di tugaskan oleh pemerintah Korea membina dan mempromosikan Taekwondo di seluruh dunia,” ujar Syafrizal.

Bapak Jendral Bintang dua ini adalah Putera berdarah Minang yang juga  Ketua GEBU MINANG DKI

Lebih lanjut Syafrizal mengatakan bahwa, dirinya atas nama ketua Umum PBTI juga mengapresiasi Kepolisian Republik Indonesia yang dengan sukses telah menggelar kejuaraan taekwondo Kapolri Cup untuk ketiga kalinya. Jika program adanya unit latihan taekwondo untuk anggota kepolisian dan kejuaraan taekwondo antar unit Kepolisian ini rutin digelar, dirinya yakin suatu saat ada atlet pelatnas taekwondo yang berasal dari kepolisian.

“Untuk yang ketiga kalinya kejuaraan taekwondo Kapolri CUP dilaksanakan. Mewakili Ketua Umum PBTI, Saya Bangga dan bersyukur bahwa semangat untuk terus berkarya, dengan menggelar event kejuaraan, demi menggairahkan atmosfir dan prestasi taekwondo tak pernah surut. Apalagi ini yang menyelenggarakan institusi negara, dalam hal ini kepolisian Republik Indonesia. Itu artinya kita tak meragukan lagi, bahwasanya komitmen kepolisian untuk ikut menggelorakan pembinaan dan pengembangan serta atmosfir taekwondo di Indonesia memang,” ujar Syafrizal.

Dalam konteks itulah, menurut Syafrizal, PBTI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih, atas segala upaya yang dilakukan kepolisian RI, untuk ikut serta berkontribusi dan peduli akan perkembangan dan prestasi taekwondo di Indonesia.

Padahal kita akui bahwa aktivitas menggelar event kejuaraan saat ini tidaklah mudah. Apalagi ditengah masa pandemi Covid – 19 yang masih belum usai.

Kejuaraan taekwondo Kapolri Cup III ini dibuka oleh Kapolri yang diwakili oleh Karowatpers SSDM Polri, Brigjen Pol. Anwar, S.I.K, M.Si.

Hadir pula membacakan sambutan dari Kemenpora, yakni staf ahli Menteri Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kemenpora RI, Dr. Dwijayanto Sarosaputra dan wakil ketua KONI, Sadig Algadrie.

Acara pembukaan juga diwarnai oleh aksi demonstrasi oleh team demonstrasi taekwondo dari N’Lions.

Penilaian kejuaraan yang dilaksankan secara online ini sebenarnya sudah berlangsung beberapa hari yang lalu. Kejuaraan diikuti sebanyak 231 kontingen atau klub dengan total jumlah peserta 2200 atlet, termasuk yang berasal dari TNI/ Polri.

Sebagai informasi, kejuaraan kapolri Cup III ini dibagi berdasarkan kelompok umur yaitu pra kadet usia6 – 11 tahun, kadet usia 12 – 14 tahun, junior usia 15 – 17 tahun, dan senior 18 tahun ke atas.

Juara umum diraih oleh korps Brimob dengan raihan 6 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Disusul Polda Metro Jaya di pwleringkat kedua dengan meraih 2 emas 3 perak dan 4 perunggu.

Adapun Densus 88 harus puas di peringkat ketiga dengan raihan 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *