PALU — Yayan Katili dan Tamrin Mustafa, dua pria di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang sempat membuat warga histeris karena berduel menggunakan balok dan samurai kini sepakat berdamai. Perdamaian keduanya dilakukan di Polsek Palu Barat.
Dalam video yang dirilis Polsek Palu Barat, tampak Yayan Katili sedang mengenakan pakaian berwarna hijau muda mengakui kesalahannya telah menganiaya Tamrin menggunakan samurai. Dia pun menyatakan permohonan maafnya.
“Oleh karena itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara Tamrin,” kata Yayan dalam video tersebut.
Sementara itu, Tamrin yang berdiri di samping Yayan mengaku ikhlas atas perbuatan Yayan. Dia menegaskan sudah memaafkan Yayan dan tak ingin memperpanjang permasalahan itu.
“Saya Tamrin menerima dengan ikhlas permintaan maaf saudara Yayan,” katanya.
Yayan dan Tamrin Teman Karib
Sementara itu, Kapolsek Palu Barat Iptu Rustang mengatakan Yayan dan Tamrin sebenarnya teman karib. Keduanya kerap menghabiskan waktu bersama.
“Mereka itu teman akrab, setiap hari sama-sama di markas itu,” kata Rustang kepada detikcom, Senin (5/9/2022).
Menurut Rustang, Tamrin sebagai korban sejak awal menolak membuat laporan polisi atas kasus penganiayaan itu. Dia menolak sahabatnya itu diproses hukum imbas duel memakai samurai dan balok.
“Damai. Tadi malam saya lakukan pemeriksaan 1 kali 24 jam. Kemudian sambil periksa korban. Korban ini juga pemeriksaan awal dia mengaku tidak keberatan,” katanya.
Tamrin justru mengakui bahwa dirinya juga bersalah karena sebenarnya dialah yang lebih dulu mengejar Yayan menggunakan samurai. Aksinya itulah yang membuat Yayan kembali ke rumahnya mengambil samurai dan mencegat Tamrin saat mengendarai sepeda motor seperti terlihat dalam video yang sempat viral.
“Dia (Tamrin) bilang sudah enggak usah perpanjang karena awal mula permasalahan itu dari saya. Dia yang dulu mengejar pelaku pakai samurai,” katanya
(***/Fi)
Tidak ada komentar