Diduga Lakukan Pungli Seorang Pekerja Kelurahan Dipecat

waktu baca 2 menit
Rabu, 11 Mei 2022 17:54 0 1 admin

SLEMAN — Seorang pekerja kelurahan dipecat akibat dugaan pungutan liar (pungli).Kabar tersebut bermula dari unggahan pegawai yang curhat melalui akun Fanpage Info Cegatan Jogja. Kemudian diunggah kembali oleh akun Twitter @ndagels.

“Gimana lur pendapat kalian sudah bekerja dari tahun 2000 sampai sekarang gaji cuma satu juta,” ungkap seorang pekerja di kelurahan berinisial W.

“Terus diberhentikan gaji bulan pas diberhentikan tidak dikasih, terus tidak dikasih pesangon blas, ini keluarhan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta,” tambahnya.

“Apakah manusiawi menurut kalian?” imbuhnya lagi.

Selang beberapa jam, unggahan tersebut direspons lansung oleh akun Facebook Kelurahan Balecatur.

Pihak kelurahan mengakui bahwa W memang baru saja diberhentikan dari pekerjaannya.

Menurut pihak kelurahan, W dipecat karena melakukan pungli dalam proses pelayanan adminduk (KK dan KTP).

“Itu (pungli) sudah dilakukan berulang-ulang dan yang bersangkutan memiliki atitude yang kurang baik,” tulis akun Facebook Keluraan Balecatur.

“Pelayanan Kelurahan Balecatur bebas biaya, gratis! dan untuk hak-hak yang bersangkutan sudah kami berikan sesuai dengan aturan,” imbuhnya.

Unggahan tersebut tentu mengundang berbagai respons dari warganet. Ada yang maklum soal pungli karena gaji kecil ada juga sebaliknya.

“Pantesan masih banyak pungli karena gajinya segitu. Buat bensin aja udah habis berapa, belum makan,” komentar warganet.

“Sebenernya musti disyukuri masih dapat pendapatan tetap tiap bulannya, masih banyak yang di bawah mbanya, asal mau capek dan ngulik bisa cari tambahan diluar jam kerja,” imbuh warganet lain.

“Kalau gajinya layak, kemungkinan enggak pungli kayaknya,” tulis warganet di kolom komentar.

“Ya mungkin karena digaji sejuta ngerasa enggak cukup jadi melakukan pungli,” balas warganet lain.

“Gaji 1 juta per bulan kalau diakumulasikan 1000 bulan sama dengan 1 miliyar. Semua tergantung mindset,” canda warganet.

Saat berita ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai ratuan kali dengan puluhan komentar.

(***)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA