Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Amin (46), pelancong yang sempat singgah di mesjid Al Jabar. Ia menyayangkan kondisi Mesjid yang tidak terawat dan beberapa bagiannya rusak dan membutuhkan pemeliharaan dari pihak terkait.
“Tadinya saya ingin beristirahat sekaligus ikut shalt Ashar di mesjid ini. Ketika melihat kondisi dalam mesjid banyak bagiannya yang telah rusak, sehingga kurang nyaman untuk dijadikan tempat rehat. Yang saya pahami, namanya rest area itu harus memberikan dan menawarkan kenyamanan bukan seperti ini.” tutur Amin menyayangkan.
Hal senada dikemukakan oleh Rio yang merupakan pengurus Mesjid Al Jabar. Ia sangat menyayangkan kondisi Mesjid yang saatbini tidak terawat bahkan sudah lebih kurang satu tahun atapnya bocor.
” Lebih kurang sudah satu tahun berjalan atap mesjid ini bocor. Kami sudah mengajukan utk renovasi mesjid ke pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata, namun hingga kini belum ada realisasi.” sesalnya menegaskan kepada awak media.
Tatang yang juga Linmas Desa Haurwangi pun memperkuat apa yang disampaikan oleh Rio.
” Mesjid ini dibangun tahun 2017, waktu pembangunan selama satu tahun. Sekarang kondisinya sudah banyak yang tidak, baik atap bocor, kran dan kloset yang tidak berfungsi serta bagian dari sudut dan dinding mesjid yang telah aus. Sayang jika ini dibiarkan, harusnya segera diperbaiki.” pungkas Tatan
(Dans/Rimba)
Tidak ada komentar