PROBOLINGGO– Nasib naas dialami oleh Samsul Muhtadi(56), beserta Istrinya yang bernama Homsatun(48) ini. Niat hati ingin membeli Kayu di pasar, namun nasib apes menimpa pasutri tersebut.
Karena mobil pikap grandmax bernopol N 8241 WY yang ditumpanginya, tertabrak kereta api Wijaya Kusuma tepat di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, Rabu (15/3/2023).
Dimana perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini, berada di Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan penuturan Kaswiantoro, sebagai warga setempat juga mengatakan jika mobil naas tersebut melaju dari arah barat menuju jalan utama dari pemukiman warga.
“Namun, ketika melintasi perlintasan, korban tidak menyadari jika dalam waktu yang bersamaan juga melintas KA Wijaya Kusuma, hingga mobil naas tersebut terpental hingga sejauh 20 meter lebih,” terangnya.
Tak hanya sampai disitu, mobil pikap naas tersebut juga mengenai salah satu petani yang sempat berteriak pada korban agar berhenti. Namun bukannya berhenti, petani yang belum diketahui namanya ini juga harus meregang nyawa, akibat ikut tertabrak mobil yang terseret kereta tersebut.
Hal senada juga diucapkan oleh Kanit Gakkum Polres Probolinggo Ipda Aditya Wikrama mengatakan, pihak satlantas langsung melakukan olah TKP.
“Hari ini juga kita lakukan olah TKP mas, dengan mencari salah satu identitas petani yang belum diketahui namanya, korban sudah dibawa menuju Kamar Mayat, RSUD DR Moh Saleh, Kota Probolinggo,” ucapnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih berusaha menderek mobil tersebut, karena memang mobil naas trsebut terpental hingga puluhan meter dari jalan raya dan berada di tengah persewahan.
Di lain sisi, kasi humas PT KAI Daop 9 Jember Azhar zaki Asjari membenarkan insiden tersebut. Bahkan kereta yang menabrak, juga sempat berhenti sejenak untuk memeriksa kondisi lokomotifnya sesuai SOP yang berlaku di dunia perkereta apian indonesia.
https://www.youtube.com/@lbn2874
(***/Lbn)
Tidak ada komentar