JAKARTA — Viral vidio di media sosial temuan beras 1.000 ton untuk bansos Covid-19 di DKI Jakarta yang membusuk dan berwarna kuning.Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp. 2.85 Triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik.
Mengutip dari Rudi Valinka melalui akun twitter @kurawa, kasus dugaan korupsi ini kabarnya melibatkan sejumlah pihak.
Disebutkan, Dinsos DKI menunjuk 3 rekanan terlpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp.3.65 triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT food station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Porsi terbesar diberikan pada Perumda Pasar Jaya senilai Rp.2.85 triliun.
Semua berawal dari info whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di Gudang sewaan di Pulogadung.
Menurut info di gudang ini aja ada sebanyak 1.000 ton beras dalam bentuk paketan 5 kg, ada tukang yang bekerja ditugasi melakukan Mission Impossible menyortir beras2 busuk.
Dipastikan 100% kondisi beras bansos milik DKI ini rusak atau membusuk bahkan untuk hewan sekalipun sudah tidak layak. Jamur kuning hingga menghitam jika kita buka karung-karung yang ditumpuk ini.
Dalam unggahannya, gudang itu disewa oleh Pasar Jaya untuk menyimpan beras bansos tersebut. Didalamnya, Rudi menemukan banyak tumpukan karung berisikan beras bansos milik DKI.
Diketahui sebanyak 1.000 ton beras dalam bentuk paketan 5 kg dengan kondisi 100% rusak dan membusuk. Bahkan, beras tersebut sudah tidak layak apabila dikonsumsi hewan.
Saat karung tersebut dibuka, terlihat jelas beras yang telah berjamur hingga menghitam. Bahkan ketika bersentuhan dengan tangan pun, beras tersebut langsung hancur seperti tepung.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengaku tidak mengetahui temuan beras busuk tersebut.
“Saya nggak tahu itu kan (program) lama,” kata Heru kepada awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).
Sebagai pemimpin baru di Jakarta, Heru telah merekonsiliasi atau pemutakhiran data penerima Bansos sebanyak 3-4 kali.
“Maka dari saya disini sudah tiga-empat kali membahas mengenai rekonsilasi data. Kalau yang lalu-lalu kan saya nggak paham,” tutup Heru.
https://www.youtube.com/@lidikbhayangkaranews3000
(***/Lbn)