PESSEL — Pasca Tawuran Sesama Siswa SMA Negeri 2 Tarusan berlokasi di Barung Barung Balantai Kec.Koto XI Tarusan Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat berbuntut panjang, membuat cemas Masyarakat Barung-Barung Balantai dengan adanya isue serangan balik oleh lawan.
Peristiwa tawuran tersebut terjadi Sabtu Pukul 13.30 Wib di mana peristiwa tawuran yakni antara sesama Anak Siswa SMA Negeri 2 Tarusan Barung Barung Balantai Kec. Koto Tarusan.
Bertempat di Kampung Parik Nagari Br Br. Balantai Kec.Koto XI Tarusan Kab. Pessel, perkelahian sesama SMA 2 Tarusan tetsebut antara Nagari Barung- Barung Balantai dan dari Nagari Siguntur.
Perkelahian tawuran tersebut terjadi dipicu pertama kali oleh anak dari nagari barung barung balantai yang menggeber – geber sepeda motornya terhadap anak siguntur di jalan Kampung Parik, kemudian akibat peristiwa tersebut berlanjut sampai ke dalam lingkungan sekolah dan terjadi perkelahian inisial an. I siswa kelas 1 SMA Negeri 2 Tarusan berasal dari nagari Siguntur dengan inisial An. A siswa kls 1 SMA Negeri 2 Tarusan berasal dari Nagari Barung-Barung Balantai.
Dan pihak sekolah telah menyelesaikan disekolah dengan an. I meminta maaf dan telah diperbolehkan pulang, namun pada saat pulang anak – anak dari Siguntur telah ditunggu di Kp Parik oleh anak Barung-Barung Balantai hingga terjadi tawuran, akibat dari tawuran tersebut 4 orang anak dari Siguntur mengalami cidera dan luka-luka.
Mendapatkan informasi Personel Polsek Koto XI Tarusan langsung mendatangi TKP bersama Kapolsek IPTU Masdi dan melakukan pengawasan dan penyelidikan dilapangan.
Hal ini dilakukan bersama – sama dengan ninik mamak, wali nagari ketua pemuda dan anggota DPRD Kab.Pessel an. Robi Binur, untuk mengupayakan menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah kekeluargaan.
Dalam pertemuan musyawarah tersebut pihak keluarga dan masyarakat Siguntur tidak terima dengan perlakuan tersebut, hingga berujung akan adanya serangan balik dari Siguntur ke Barung-Barung Balantai.
Menurut Robi Binur yang dihub lewat Ponselnya mengatakan, ” memang adanya penyelesaian dengan Ninik Mamak, Tokoh masyarakat, setelah kejadian, dan sudah disepakati, tapi setelah itu saya kembali ke Painan ada agenda Partai yang tidak bisa saya tinggakanl, ” katanya.
Lanjut Robi, ” dia tidak bisa berbuat sendiri saat ini persoalannya sedang ditangani pihak berwajib, dan saya sebagai wakil rakyat tidak bisa berbuat banyak, karena Video tauran tersebut juga beredar luas, hingga memicu persoalan ini, “ucapnya.
Robi, berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, dan tidak adanya keranah hukum, namun itu dikembalikan ke pada leluarga masing-masing”pungkasnya
(***/syafrianto)
Tidak ada komentar