Breaking News – Muspimnas PMII Di UIN SATU Tulungagung Ricuh

TULUNGAGUNG — Aksi lempar kursi mewarnai Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ke-29 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung, kamis, (17/11/22) sore.

Kericuhan terjadi saat sambutan Presiden Joko Widodo yang di bacakan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi. Kericuhan bermula dari area undangansisi utara, yang melancarkan aksi protes. Yang nota bene juga anggota PMII.

Tidak berselang lama kericuhan pun terjadi. Para aktivis mahasiswa tersebut terlibat aksi saling lempar kursi.
Akibat kericuhan itu Wamenag langsung menghentikan sambutan. Beberapa pejabat yang hadir seperti Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengamankan diri.

Sementara itu sejumlah petugas keamanan langsung melokalisir lokasi dan menggiring mahasiswa yang terlibat kericuhan keluar arena.

Di luar, para aktivis mahasiswa tersebut masih melancarkan aksi protes dan nyaris terjadi keributan susulan.
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto membenarkan adanya keributan tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti awal mula terjadi perselisihan.

Menurutnya saat melakukan klarifikasi kepada mahasiswa yang terlibat kericuhan, mereka mengaku ingin bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII.

“Mereka ingin ketemu sama Ketua Umum PB PPMII terkait masalah internal mereka. Kami tidak tahu,” kata Eko kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Menurut Eko, kericuhan berhasil dikendalikan dan pembukaan Muspimnas PMII kembali dilanjutkan dengan sambutan Muhaimin Iskandar, serta dilanjutkan seremonial pembukaan.

“Intinya Muspimnas PMII tadi sudah dibuka oleh pak Muhaimin Iskandar. Setelah itu kita amankan beliaunya untuk keluar melanjutkan kegiatan selanjutnya,” ujarnya.

Meskipun demikian sejumlah aktivis tersebut sempat berusaha melakukan penghadangan rombongan Muhaimin beserta Ketua PB PMII saat keluar kampus UIN SATU Tulungagung. Namun aksi tersebut berhasil diredam aparat kepolisian.

Eko Hartanto mengaku belum mengetahui secara pasti persoalan yang menimbulkan keributan tersebut. Meski demikian pihaknya mengakui keributan juga sempat terjadi pada pada malam sebelum pembukaan.

Para aktivis mahasiswa tersebut memprotes penyediaan fasilitas untuk peserta, mulai dari makanan hingga penginapan.

“Kami sempat memfasilitasi penginapan, Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa,” imbuhnya.

 

(***/Lbn)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *