Salareh Aia/Agam — Gonjang ganjing terkait adanya DT BANDORAJO yang gelar adatnya dipegang oleh 5 (Lima) orang pemegang gelar Adat DT BANDORAJO terjawab sudah. Selama kurun waktu lebih dari 6 tahun, diduga pengakuan pihak-pihak terkait baik itu Pemerintah Daerah, Penegak Hukum, orang yang diakui nagari atau sah memegang gelar Adat DT BANDORAJO adalah Jamarusti?.
Namun terhitung dari tanggal (20/3/2022) pengakuan tersebut luntur seketika ketika Anak Cucu Kemenakan DT BANDORAJO mengadakan Alek Gadang Bersih Kampung Tompek, dengan tema, “ MEMBANGKIK BATANG TARANDAM, MANGUMPUAN YANG TASERAK DENGAN MALATAKAAN PINANG SURUIK KATAMPUAKNYO MALATAAN SIRIAH SURUIK KAGAGANGNYO”.
Ketu Panitia Bersih Kampung Tompek, Jorong Tompek, nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, kabupaten Agam, Sumatera Barat, Riko Putra Ardianto disela-sela acara Bersih Kampung Tompek pada Lidik Bayangkara News (LBN) mejelaskan. Maksud dari bersih kampung untuk Membangkik Batang Tarandam, terkait Syafrial DT BANDORAJO yang kurun beberapa waktu gelar Adatnya ditindih oleh beberapa orang pemegang gelar Adat DT BANDORAJO.
“Bersih Kampung Tompek dimaksud untuk menegakan kembali SYAFRIAL DT BANDORAJO yang selama ini dalam pergerakannya sebagai ninik mamak selalu ditindih oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Hampir sepuluh tahun gelar Adat yang disandang Syafrial DT BANDORAO terpendam oleh tiga orang yang juga mengaku sebagai penyandang gelar adat DT BANDORAJO. Untuk itulah kami selaku Anak Cucu kemenakan merasa bertanggung jawab untuk Membangkik Batang Tarandam atas nama Ninik Mamak kami, Syafrial DT BANDORAJO, dari rasa tertindih oleh Pengakuan pihak-pihak tertentu”. Ujarnya.
Riko juga menjelaskan terkait adanya pertentangan sesama cucu kemenakan DT BANDORAJO di tompek. Menurutnya telah terjadi perpecahan sesama anak cucu kemenakan DT BANDORAJO di Tompek.
“Selama ini kami sesama anak cucu kemenakan DT BANDORAJO tidak seiring sejalan lagi. Kami melihat karena adanya beberapa orang yang mengaku sebagai DT BANDORAJO, menjadikan anak cucu kemenakan DT BANDORAJO terpecah belah hanya karena mendukung salah satu pihak yang katanya sebagai DT BANDORAJO. Untuk itu kami adakan acara bersih kampung ini, guna menyatukan anak cucu kemenakan DT BANDORAJO yang menurut kami telah terserak-serak hanya karena beda pandang terhadap orang-orang yang mengaku sebagai DT BANDORAJO”. Ujarnya lagi.
“Secara adat, dengan adanya bersih kampung ini, Syafrial Sah memegang gelar adat sebagai DT BANDORAJO, karena sudah kami bangkitkan dari ketertindihan. Kami berharap banyak, pihak-pihak terkait yang selama ini hanya mengakui salah seorang pemegang gelar adat DT BANDORAJO, mohon untuk tidak lagi beranggapan bahwa seseorang tersebut adalah Ninik mamak kampung Tompek. Ninik Mamak kami, DT Kami, Penghulu kami dan Pemangku Adat kami dan Penguasa Ulayat kami di Tompek tidak lain dan tidak bukan adalah Syafrial DT BANDORAJO. Karena hanya dialah yang perduli dengan kami sebagai anak cucu kemenakan DT BANDORAJO, bukan yang lain”. Pungkas Riko.
( M. Ali Asman)