LAMTIM – Seorang pemuda inisial HA (26) membunuh bocah 12 tahun inisial RP di area perkebunan Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur (Lamtim), sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis, 3 Maret.
Pelaku menggorok lehernya hingga putus dan memotong jari jempol tangannya, serta membuang jasadnya tidak jauh dari lokasi kejadian. Perbuatan itu dilakukan diduga karena korban mengancam pelaku yang memergokinya sedang mengambil durian dari kebun yang dijaga pelaku. Hal itu membuat pelaku pun menjadi kesal.
Atas kejadian itu, petugas Polres Lamtim bersama warga menangkap pelaku sekitar pukul 11.00 WIB tak jauh dari lokasi kejadian.
“Korban ini ambil durian di ladang yang dijaga HA. Kemudian HA meminta duriannya itu dikembalikan, tetapi korban malah mengancam pelaku dengan pisau yang dibawa,” ujar Kapolres Lamtim, AKBP Zaky Alkazar Nasution, saat dihubungi Lampost.co, Kamis, 3 Maret 2022.
Atas ancaman itu, pelaku langsung merebut pisau yang dipegang korban dan langsung menusukkannya ke leher dan memutilasi bocah tersebut.
“Tak hanya menusuk leher korban, pelaku juga memotong leher korban sampai putus. Pelaku juga memotong jari tangan korban. Keterangan pelaku masih kami dalami,” ujarnya.
Kasus tersebut terungkap dari rekan korban yang menemukan jasad korban. Sebab, sebelum kejadian korban bersama rekannya hendak berangkat ke ladang pada malam hari untuk mengambil durian. Namun keduanya berpisah karena lokasi ladang yang berbeda.
“Setelah berpisah, teman korban mendengar suara teriakan minta tolong dan temannya itu tidak mencari asal suara tersebut karena kondisinya gelap,” terangnya.
Namun, saat rekan korban pulang ke rumah, di tengah perjalanan melihat adanya darah. Kemudian ditelusuri dan menemukan jari tangan di ladang hingga mendapati mayat tanpa kepala,” sambungnya.
Saksi tersebut langsung lari meminta pertolongan warga hingga melaporkannya kepada pihak kepolisian.
“Kami ke lokasi kejadian untuk mengidentifikasi dan mengevakuasi jenazah korban. Jenazah korban saat ini masih di RSUD Sukadana untuk identifikasi,” tandasnya.
(***)