PADANG — Meskipun pemilihan umum (Pemilu) masih terhitung cukup lama, pada tahun 2024 mendatang, namun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat telah melakukan kegiatan rapat koordinasi pengawasan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan.
Rapat kordinasi yang dihadiri ketua Bawaslu Republik Indonesia terpilih dan baru dilantik Rahmat Bagja, di Hotel Grand Rocky Bukittinggi, Kamis, (22/4/2022).
Pada kesempatan tersebut Rahmat Bagja mengutarakan pengalamannya melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, sewaktu dirinya menjabat penyelenggara Pemilu.
” Peran Bawaslu sangat diperlukan untuk melakukan koordinasi dengan KPU dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, salah satunya adalah dengan melakukan pertemuan rutin para pihak untuk mencegah dan menghindari perselisihan,” tegas Bagja.
Bagja juga menjelaskan pada peserta yang terdiri dari ketua dan anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Bawaslu Kabupaten Kota Se-Sumatera Barat, KPU Provinsi Sumatera Barat dan KPU Kabupaten Kota Se-Sumatera Barat, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Sumatera Barat, tentang perubahan pola struktur organisasi Bawaslu Periode 2022-2027.
“Ketua Bawaslu tidak memegang divisi, tapi milik semua divisi, karena ketua pintu pertama menjaga prinsip kolektif kolegial untuk gerbang terakhir yakni rapat pleno, kalau tahun sebelumnya ketua juga menjadi salah satu penanggung jawab divisi, namun dengan aturan baru itu sdh tidak,” tambah Bagja.
Selain itu, perubahan nama divisi juga turut dibahas untuk merefleksikan tahun 2017-2022 karena selama ini ada yang kurang pas, untuk menghindari miss leading pengawasan yang melekat pada nama lembaga Bawaslu.
“Periode ini nama lembaga tidak boleh ada nama di divisi, karena pengawasan adalah milik semua divisi,” tegas Bagja lagi.
Ditambahkannya, pada periode baru ini, di Bawaslu ada wakil kordinator divisi (Wakordiv) dimana berguna untuk membiasakan diri bekerja secara kolektif kolegial dan tidak ada lagi hak ekslusif.
Selain membeberkan semua sistem yang ada pada Bawaslu, Bagja juga memberi apresiasi pada wanita di Sumbar, dimana adanya peningkatan partisipasi perempuan di sumatera barat, mencapai lebih dari 40 persen, dalam pelaksanaan pemilu.
“ini menandakan hal baik bagi demokrasi indonesia, dimana adanya peningkatan partisipasi perempuan, yang dimulai dari Provinsi Sumatera Barat,” tukuknya mengakhiri.
Menyikapi hal tersebut, ketua Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen mengatakan, siap untuk melaksanakan semua instruksi Bawaslu pusat, dalam melakukan koordinasi dengan semua stakeholder, agar penyelenggaraan pemilu bisa berjalan sesuai keinginan masyarakat, bersih dan berwibawa.
“Kita akan selalu berkoordinasi dengan semua stakeholder yang ada, guna mendapatkan hasil terbaik dalam pemilu mendatang,” tutur Surya Efitrimen.
Pernyataan tersebut ditambahkan Vifner, dimana selama ini Bawaslu Sumbar tidak pernah berhenti dalam melakukan sosialisasi pada semua pihak, baik pada pemilih pemula, mahasiswa, serta kelompok masyarakat lainnya, guna capaian pemilu yang terbaik.
(***)
Tidak ada komentar